Jumat, 26 September 2014

Quantum Leap dan Ambisi Menjadi Maskapai Bintang 5

Di angkatnya perintah larangan terbang Uni Eropa Terhadap Garuda Indonesia dan 3 maskapai penerbangan Indonesia lainnya, membuat Garuda Indonesia meluncurkan sebuah rencana ekspansi 5 tahun yang agresif dengan nama Quantum Leap, rencana ini mencakup rencana re-branding maskapai dengan mengubah livery maskapai, memperkenalkan seragam staf baru,menggandakan armadanya dari 62 menjadi 116 pesawat dan menaikkan 10,1 juta penumpang per tahun menjadi 27.6 juta dalam periode yang sama serta menaikkan pertambahan jumlah rute domestik maupun internasional dari 41 menjadi 62. Hal yang diimplementasikan oleh Emirsyah Satar ini juga muncul dalam perkenalan profil perusahaan GIA dan berbagai anak perusahaan mereka di jejaring sosial media, YouTube dengan nama "Garuda Indonesia Corporate Profile 2014".[8] Rute ekspansi di awali dari pembukaan rute ke Amsterdam, dengan transit di Dubai oleh pesawat Airbus A330-200. Pada tahun 2014, Penerbangan non-stop menggunakan pesawat Boeing 777-300ER direncanakan akan dimulai menuju ke beberapa rute dunia seperti London, Frankfurt, Paris, Roma, Madrid dan Los Angeles serta kota lainnya dipertimbangkan untuk dibuka kembali.
Sebuah Inisiatif akan lambang baru dikembangkan oleh konsultan merek Landor Associates yang berpusat pada sebuah ide baru tentang "sayap alam" yang bertujuan untuk mengganti logo lama Garuda yang terpasang selam 27 tahun, yang dapat diharapkan untuk dapat "menangkap semangat keramahan Indonesia dan profesionalisme" oleh Garuda Indonesia.
Tanggal 10 Juni 2009, Garuda Indonesia menampilkan sebuah skema warna baru logo pada sirip Airbus A330-200 baru setelah memakai desain yang sama selama lebih dari puluhan tahun. logo pada ekor pesawat yang mengalami re-branding ini terdiri dari nuansa warna biru yang berbeda beda dengan tulisan Garuda Indonesia di tengah lambung pesawat sementara itu, Garuda Indonesia mempertahankan simbol garuda yang didesain Landor di lambung pesawat dan terus menggunakannya sebagai identitas perusahaan.
Pada tanggal 28 Mei 2010, Garuda Indonesia secara resmi meluncurkan seragam baru bagi pramugari/pramugaranya untuk memperbarui citra akan pelayanan Garuda Indonesia yang terinspirasi dari kebaya tradisional Gondosuli dengan motif batik lereng dilengkapi dengan kebaya warna biru gaya Kartini di bagian atas dan kostum tambahan bagi pramugari, termasuk sebuah batik bermotif lereng berwarna jingga dengan kebaya berwarna jingga. laki laki memakai jas abu abu, kemeja biru dan dasi bermerek, yang didesain oleh Josephine Komara.
Konsep pelayanan baru Garuda Indonesia bernama "Garuda Indonesia Experience", termasuk aspek dari kebudayaan, masakan, dan keramahan Indonesia. Diperkenalkannya Mini Nasi Tumpeng Nusantara dan jus martebe(markisa dan terong belanda) sebagai menu baru merupakan langkah awal ACS dalam memberikan layanan makanan yang berkelas seperti pada bulan Februari 2011, maskapai ini memperkenalkan tempe dalam menu masakannya dalam penerbangannya menuju Tokyo, Jepang. (tempe masuk dalam menu makanan penerbangan menuju Jepang karena, terdapat pengrajin tempe yang memperkenalkan sebagai pengganti makanan daging dan menurut penelitian di sana, tempe baik untuk di makan)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar