Minggu, 28 September 2014

Sistem IOCS Garuda Indonesia

Pada bulan November 2010, Garuda Indonesia menerapkan sistem baru yang disebut dengan sistem kendali operasi terpadu (Integrated Operational Control System/IOCS) yang merupakan salah satu dari program Quantum Leap. Sistem terpadu ini menggabungkan sistem untuk memantau pergerakan pesawat, awak kabin, dan manajemen penumpang yang bertujuan untuk mempermudah jalannya maskapai dalam mengantar dan menjemput, Fakta Teknologi IOCS Garuda:
  • Sistem ini merupakan gabungan sistem yang memantau pergerakan pesawat, penjadwalan awak kabin, dan manajemen penumpang
  • Sistem IOCS ini berharga US$ 1.5 juta (update: sebelumnya tertulis US$15 juta)
  • Sistem IOCS ini menangani 81 pesawat, 580 pilot, 2000 awak kabin and 2000 penerbangan per minggu
Pada tanggal 19 November 2010, selama 4 jam sistem IOCS tidak bisa diakses dan menyebabkan beberapa hal seperti:
  • Jadwal kru pesawat yang kacau, jadwal pilot yang bertabrakan, sampai-sampai ada pilot yang sedang sakit mendapat jadwal menerbangkan pesawat
  • Pada tanggal 21 November 2010, terjadi delay masal penerbangan Garuda
  • Pada tanggal 22 November 2010, penerbangan ke Medan, Batam, Pangkal Pinang and Padang dibatalkan
  • Pada tanggal 23 November 2010, sejumlah 13 jadwal penerbangan dibatalkan
  • Pemesanan tiket ditutup dari tanggal 22-24 November 2010
  • 5000 jemaah haji terlantar di Arab Saudi. Menurut Direktur Operasi Garuda, keterlambatan disebabkan terbatasnya pintu keberangkatan di bandara
Barulah pada tanggal 25 November 2010 penerbangan kembali normal, baru baru ini Garuda merencanakan perubahan sistem dan nama IOCS menjadi "Garuda Altea" yang dirancang oleh Amadeus untuk meningkatkan cakupan utama pada pekerjaan di lapangan .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar